Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan  learning cycle dengan multi representasi dan siswa yang belajar dengan learning cycle, (2) interaksi antara model pembelajaran dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan pemecahan masalah, (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki penguasaan konsep fisika tinggi, jika pembelajaran dilakukan dengan learning cycle dengan multi representasi dibandingkan learning cycle, dan (4) perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki penguasaan konsep fisika rendah, jika pembelajaran dilakukan dengan learning cycle dengan multi representasi dibandingkan learning cycle. Data penelitian berupa hasil tes kemampuan pemecahan masalah dianalisis dengan Anava Dua Jalan setelah memenuhi uji prasyarat analisis dan dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil penelitian adalah (1) kemampuan pemecahan masalah siswa yang belajar dengan learning cycle dengan multi representasi lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang belajar dengan model learning cycle, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan pemecahan masalah, (3) kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki penguasaan konsep fisika tinggi, lebih tinggi jika pembelajaran dilakukan dengan learning cycle dengan multi representasi daripada dengan learning cycle, (4) kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki penguasaan konsep fisika rendah, lebih tinggi jika pembelajaran dilakukan dengan learning cycle dengan multi representasi daripada dengan learning cycle.