Abstract

Penggemblengan diri dilakukan di pesantren mencangkup banyak, diantaranya melalui pengkajian kitab kuning. Pembelajaran yang terjadi di pesantren, tidak lepas dari unsur-unsur yang berhubungan dengan metode pembelajaran, sebagaimana lazimnya pesantren, pola metode pembelajaran yang digunakan, bisanya masih berpusat pada guru (teacher center), padahal pada saat ini pola pembelajaran tersebut sudah diubah menjadi berpusat kepada siswa (student center).


Peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Kitab Kuning di Pesantren Luhur Malang. Hal ini juga didasarkan kepada kyai, ustadz dan santri yang berada di Pesantren Luhur Malang. Penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi.


Setelah penelitian, ditemukan bahwa di pesantren Luhur dilakukan pengembangan pembelajaran kitab kuning dari beberapa aspek : pengembangan rencana pembelajaran. Pesantren Luhur menghadapi kendala-kendala sebagai berikut: waktu, sarana dan prasarana, niat santri dan tingkat pemahaman santri. Upaya untuk mengatasinya, yaitu dengan cara: 1. Melakukan penambahan jam pembelajaran kitab kuning 2. Menggunakan masjid dan aula utama pesantren Luhur. 3. Pengurus mengadakan tes kepada calon santri yang akan tinggal di pesantren Luhur. 4. Perbedaan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh santri diatasi dengan cara: memberikan acuan materi, pengulangan, memberi kesempatan bertanya, berdiskusi dengan teman, memberi kesempatan para santri mengulas materi yang telah disampaikan.