Revolusi Pangan Fungsional Kacang Hijau Fermentasi dengan Inokulum Tradisional

Authors

  • Nuril Ahmad Universitas Islam Majapahit Mojokerto
  • Anita Anita Universitas Islam Majapahit
  • Naili Ismawati Universitas Islam Majapahit
  • M.Adik Rudiyanto Universitas Islam Majapahit

Keywords:

Keywords: Green beans, traditional fermentation, local inoculum, functional food, lactic acid bacteria, antioxidants, probiotics, Kacang hijau, fermentasi tradisional, inokulum lokal, makanan fungsional, bakteri asam laktat, antioksidan, probiotik

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi kacang hijau yang difermentasi menggunakan inokulum tradisional sebagai sumber pangan fungsional yang terjangkau dan menyehatkan. Metode penelitian meliputi fermentasi kacang hijau dengan inokulum tradisional yang diperoleh dari [sebutkan sumber inokulum tradisional, contoh: sisa fermentasi sebelumnya, ragi tape], analisis kandungan nutrisi (protein, serat, vitamin, mineral), uji aktivitas antioksidan, serta identifikasi mikroorganisme dominan yang terlibat dalam proses fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi kacang hijau dengan inokulum tradisional secara signifikan meningkatkan kadar protein dan serat, serta meningkatkan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan kacang hijau mentah. Identifikasi mikroorganisme mengungkapkan keberadaan bakteri asam laktat (BAL) seperti [sebutkan jenis BAL yang teridentifikasi jika ada, contoh: Lactobacillus plantarum] yang berperan penting dalam proses fermentasi dan memberikan efek probiotik. Pembahasan difokuskan pada mekanisme peningkatan nutrisi dan aktivitas antioksidan selama fermentasi, serta potensi aplikasi produk fermentasi kacang hijau sebagai pangan fungsional yang mudah diakses oleh masyarakat luas. Kesimpulan penelitian ini adalah fermentasi kacang hijau menggunakan inokulum tradisional merupakan metode yang efektif untuk menghasilkan pangan fungsional yang lebih murah, lebih sehat, dan berpotensi meningkatkan kesehatan masyarakat.

References

Amran, M., Siregar, A. S., & Nilawati, N. S. (2024). Pengaruh Sereal Instan Povita (Ubi Jalar Ungu Dan Kacang Hijau) pada Penurunan Glukosa Darah. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 19(2), 212–219.

Dharmayanti, L., Aufa, D., & Frisca, A. (2024). GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PERMEN JELLY BUAH KUPA (Syzygium polycephalum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DI DESA SIDOLUHUR. PAKDEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 137–142.

Giovani, S., Jameelah, M., & Putri, A. D. (2023). Pengaruh formulasi hidrokoloid iota karaginan terhadap karakteristik kimia dan sensori selai lembaran kacang hijau (Phaseolus Radiatus L.). Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, 8(2), 86–93.

International, A. (2000). Official methods of analysis of AOAC International (Vol. 17, Issues 1–2). AOAC international.

Jayanti, J., & Rizkaprilisa, W. (2024). PANGAN FUNGSIONAL DARI TEMPE NON-KEDELAI: INDONESIA. Science Technology and Management Journal, 4(2), 39–44.

Maryam, S. (2011). TEMPE MENINGKATKAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN TOTAL DAN MENURUNKAN KERUSAKAN JARINGAN KULIT PADA TIKUS YANG TERADIASI SINAR ULTRAVIOLET. Prosiding Seminar Nasional MIPA.

Maryam, S. (2015). Potensi tempe kacang hijau (vigna radiata L) hasil fermentasi menggunakan inokulum tradisional sebagai pangan fungsional. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 4(2).

Rozali, Z. F. (2024). Mini review: Peran fisiologis pati resisten sebagai substrat bakteri kolon dalam produksi asam lemak rantai pendek. Jurnal Bioleuser, 8(1).

Published

2025-08-20

How to Cite

Ahmad, N., Anita, A., Ismawati, N., & Rudiyanto, M. (2025). Revolusi Pangan Fungsional Kacang Hijau Fermentasi dengan Inokulum Tradisional. Exact Papers in Compilation (EPiC), 7(3), 1–5. Retrieved from https://ojs.unwaha.ac.id/index.php/epic/article/view/1496