Etnoveteriner Tumbuhan Berpotensi Obat pada Hewan Ternak di Kertosono Nganjuk

Authors

  • Moch. Faizul Huda Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
  • Rossanita Truelovin Hadi Putri Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

DOI:

https://doi.org/10.32764/epic.v6i4.1276

Keywords:

Ethnoveterinary;, Carica papaya L., Jatropha curcas

Abstract

ABSTARCT
Traditional medicine has become popular again, being chosen as medicine by some people to cure various diseases because apart from its affordable price, it is also because its properties are quite promising for overcoming, preventing and treating disease. The use of traditional medicine is a new alternative compared to the use of chemical medicine which is quite expensive. One application of traditional medicine is using veterinary ethnobotany. Ethnoveterinary are plants that are used for food and health in livestock. Papaya sap can be used as an anthelmintic in animals. The most abundant and best quality papaya sap is obtained from young papaya fruit. Papaya fruit sap contains papain, Kimo papain A, Kimo papain B, papaya peptidase, pectin, D-galactase and L-arabinose. Apart from that, there is sap from Jatropha leaves which can be used as an anti-diarrhea medicine. This sap contains an alkaloid called jatrophine which is used as a medicine. Jatropha sap is antimicrobial so it can repel bacteria such as Staphylococcus, Streptococcus and Escherichia coli.

ABSTRAK
Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat oleh sebagain masyarakat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disamping harganya terjangkau, juga karena khasiatnya cukup menjanjikan untuk menanggulangi, mencegah dan mengobati penyakit, Penggunaan obat berbahan tradisional menjadi alternatif baru dibandingkan dengan penggunaan obat berbahan kimia yang cukup mahal. Salah satu penerapan penggunaan obat tradisional adalah menggunakan etnobotani veteriner. Etnoveteriner merupakan tumbuhan yang digunakan untuk bahan makanan dan kesehatan pada hewan ternak. Getah pepaya dapat dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing pada hewan. Getah papaya diperoleh paling banyak dan paling baik mutunya dari buah pepaya yang masih muda. Getah buah papaya mengandung papain, Kimo papain A, Kimo papain B, papaya peptidase, pektin, D-galaktase dan L-arabinose. Selain itu terdapat getah daun jarak pagar yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antidiare, Getah ini mengandung alkaloid disebut jatrophine yang dimanfaatkan sebagai obat. Getah jarak bersifat antimikroba sehingga dapat mengusir bakteri seperti jenis Staphylococcus, Streptococcus, dan Escherichia coli.

References

Ardini, S. P., Ibrahim, M., & Trimulyono, G. (2014). Efektivitas Pemberian Getah Pepaya (Carica papaya) pada Tanaman Cabai Merah terhadap Penurunan Serangan Begomovirus. Lentera Bio, 3(3), 198–203. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio
Arif, R., Retnani, E. B., Satrija, F., & Purnama, R. D. (2022). Pendeteksian Secara Otomatis Telur Cacing Haemonchus contortus Menggunakan Algoritma YOLOv3. Jurnal Sain Veteriner, 40(3), 284. https://doi.org/10.22146/jsv.71945
Arifin, N. B., Marthapratama, I., Sanoesi, E., & Prajitno, A. (2017). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn) pada Vibrio Harveyi dan Aeromonas hydrophila Antibacterial. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 19(1), 11–16.
Confessor, M. V. A., Mendonça, L. E. T., Mourão, J. S., & Alves, R. R. N. (2009). Animals to Heal Animals: Ethnoveterinary Practices in Semiarid Region, Northeastern Brazil. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 5(37), 1–9. https://doi.org/10.1186/1746-4269-5-37
Efendi, S. D. (2009). Evaluasi Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Koleksi Plasma Nutfah Jarak Pagar (Jatropha curcas L). Berita Biologi, 9(6), 673–682.
Ehsan, M., Hu, R. S., Liang, Q. L., Hou, J. L., Song, X., Yan, R., Zhu, X. Q., & Li, X. (2020). Advances in the Development of Anti-haemonchus Contortus Vaccines: Challenges, Opportunities, and Perspectives. Vaccines, 8(3), 1–18. https://doi.org/10.3390/vaccines8030555
Noviana, R., Anwar, C., Sunarso, A., Koesdarto, S., Mumpuni, S., & Sahrial, I. (2017). Daya Anthelmintika Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum Linn.) Terhadap Mortalitas Cacing Haemonchus contortus Secara in Vitro. The Anthelmintic Activity of Ethanol Extract of Basil Leaves, 1(2), 55–58.
Pertiwi, E. S., Harijani, N., Hamid, I. S., & Lokapirnasari, W. P. (2020). Caseous Lymphadenitis (CLA) Cases in Boer Goats. Journal of Applied Veterinary Science And Technology, 1(2), 39–42. https://doi.org/10.20473/javest.v1.i2.2020.39-42
Prihatini, I., & Dewi, R. K. (2021). Kandungan Enzim Papain pada Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Metabolisme Tubuh Info Artikel ABSTRAK. Jurnal Tadris IPA Indonesia, 1(3), 449–558. http://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/jtii
Restina, D., & Warganegara, E. (2016). Jatropha curcas L.) sebagai Penghambat Pertumbuhan Bakteri S. mutans pada Karies Gigi Majority |. Majority, 5(3), 62–67.
Rian, J. P., Tiwow, G. A. R., Karauwan, F. A., Datu, O. S., & Pareta, D. N. (2021). Uji Efektivitas Getah Jarak Pagar (Jatropa curcas L) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Majalah InfoSains, 2(2), 27–33.
Tandi, J., Toding, F. A., Riani, N. P. I., & Dewi, A. (2023). Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Diabetes Mellitus Di Desa Lampo, Kec. Banawa, Kab. Donggala. Jurnal Pengabdian Farmasi Dan Sains (JPFS), 2(1), 1–6. https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/JPFS|1:https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/JPFS
Tjampakasari, C. R., & Kusmaryeni, S. (2021). Diagnosis, Patogenesitas dan Pemeriksaan Campylobacter Jejuni. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 6(1), 1–11. https://doi.org/10.33019/ekotonia.v6i1.2570

Downloads

Published

2024-12-22

How to Cite

Huda, M. F., & Hadi Putri, R. T. (2024). Etnoveteriner Tumbuhan Berpotensi Obat pada Hewan Ternak di Kertosono Nganjuk. Exact Papers in Compilation (EPiC), 6(4), 26–31. https://doi.org/10.32764/epic.v6i4.1276