Pemberian Kombinasi Pupuk Kandang Dan Kalium Sulfat Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Jambu Air (Syzygium aqueum)

Authors

  • M. Musyafa Ali Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
  • Umi Kulsum Nur Qomariah Universitas KH A Wahab Hasbullah
  • Mohamad Nasirudin Universitas KH A Wahab Hasbullah

DOI:

https://doi.org/10.32764/epic.v6i3.1190

Keywords:

Jambu Air, Pupuk Kandang Kambing, Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Kalium Sulfat.

Abstract

Apel mawar merupakan salah satu komoditas hortikultura yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Budidaya menggunakan planter bag populer karena beberapa keunggulan, seperti berbuah lebih cepat dan tanaman lebih pendek, membuatnya lebih mudah dipanen. Perawatan yang tepat, terutama dalam penggunaan pupuk organik dan anorganik, sangat mempengaruhi hasil yang diharapkan oleh petani. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk kandang dan kalium sulfat terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah pucuk daun baru, dan kehijauan daun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan observasi setiap 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk berpengaruh terhadap jumlah pucuk daun baru pada tanaman apel mawar (Syzygium aqueum). Perlakuan terbaik adalah KH6 (100 gram kalium sulfat, 200 gram kotoran kambing, dan 200 gram kotoran sapi), tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan KH2 (150 gram kalium sulfat, 250 gram kotoran kambing, dan 250 gram kotoran sapi) dan KH8 (150 gram kalium sulfat, 150 gram kotoran kambing, dan 150 gram kotoran sapi). Kombinasi pupuk juga mempengaruhi kehijauan daun pada 14 DAT tetapi tidak berpengaruh pada 28 DAT dan 42 DAT. Perlakuan H2 (200 gram kotoran kambing dan 200 gram kotoran sapi) menghasilkan daun paling hijau dibandingkan dengan semua perlakuan lainnya tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan KH3 (100 gram kalium sulfat, 250 gram kotoran kambing, dan 250 gram kotoran sapi).

 

Kata kunci: Apel Mawar, Kotoran Kambing, Kotoran Sapi, Pupuk Kalium Sulfat.

 

ABSTRAK

Jambu air adalah salah satu komoditas hortikultura yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Budidaya menggunakan planter bag populer karena beberapa keuntungan, seperti waktu berbuah yang lebih cepat dan tanaman yang lebih pendek sehingga lebih mudah dipanen. Perawatan yang tepat, terutama dalam penggunaan pupuk organik dan anorganik, sangat memengaruhi hasil yang diharapkan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk kandang dan kalium sulfat terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah tunas daun baru, dan kehijauan daun. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan pengamatan setiap 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk mempengaruhi jumlah tunas daun baru pada tanaman jambu air (Syzygium aqueum). Perlakuan terbaik adalah KH6 (100 gram kalium sulfat, 200 gram pupuk kandang kambing, dan 200 gram pupuk kandang sapi), tetapi tidak berbeda signifikan dengan KH2 (150 gram kalium sulfat, 250 gram pupuk kandang kambing, dan 250 gram pupuk kandang sapi) dan KH8 (150 gram kalium sulfat, 150 gram pupuk kandang kambing, dan 150 gram pupuk kandang sapi). Kombinasi pupuk juga mempengaruhi kehijauan daun pada 14 HST tetapi tidak mempengaruhinya pada 28 HST dan 42 HST. Perlakuan H2 (200 gram pupuk kandang kambing dan 200 gram pupuk kandang sapi) menghasilkan daun yang paling hijau dibandingkan dengan semua perlakuan lainnya tetapi tidak berbeda signifikan dengan KH3 (100 gram kalium sulfat, 250 gram pupuk kandang kambing, dan 250 gram pupuk kandang sapi).

 

Kata-kata Kunci: Jambu Air, Pupuk Kandang Kambing, Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Kalium Sulfat.

References

Afidah, Y., Zuhro, F., Hasanah, H. U., Winarso, S., & Hoesain, M. (2018). Pengaruh Waktu Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tabulampot Jambu Air Mdh (Syzygium Samarangense (Blume) Merr. & L.M. Perry). Seminar Nasional Edusaintek Fmipa Unimus, 2010, 120–127.
Ernawati, L. (2015). Pengaruh Bobot Bibit Dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Serapan K, Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Bima. Agroswagati, 3(2), 331–343.
Erythrina. (2016). Leaf Color Chart : A Tool To Increase Nitrogen. J. Litbang Pert, 35(Lcc), 1–10.
Hafiza, S., Rizky Septika Utami, Haryuni, & Eko Fransisko. (2023). Efektifitas Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kandang Kambing Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Pucuk : Jurnal Ilmu Tanaman, 3(2), 41–44.
Karamina, H., Hapsari, R. I., Murti, A. T., & Gentara, T. D. (2022). Uji Ph, Kalium Total, C-Organik Pada Sampel Tanah Dan Kandungan Vitamin C Buah Di Perkebunan Jambu Kristal Bumiaji Batu. Agrika, 16(2), 127.
Nafi’ah, H. H., & Royani, M. (2018). Penyuluhan Dan Praktik Pembuatan Tabulampot Di Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Jurnal Pkm Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(03), 238.
Nurnimah, I., Prasetyo, E., & Santoso, S. I. (2020). Analisis Break Even Point Usahatani Jambu Air Di Desa Tempuran Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Jurnal Agroland, 27(1), 1–9.
Oesman, R., Harahap, F. S., Rauf, A., & Rahmaniah, R. (2020). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik Terhadap Serapan N, P, Dan K Oleh Tanaman Jagung Pada Ultisol Tambunan Langkat. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 7(2), 393–397.
Suryani, E., & Rubianti, I. (2023). Pemanfaatan Pupuk Kandang Dan Kompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomea Retans) Dengan Menggunakan Aquaponik Erni Suryani 1, Irma Rubianti 2 1,2. Jurnal Sains Dan Terapan, 2(1).

Downloads

Published

2024-08-01

How to Cite

Ali, M. M., Nur Qomariah, U. K., & Nasirudin, M. (2024). Pemberian Kombinasi Pupuk Kandang Dan Kalium Sulfat Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Jambu Air (Syzygium aqueum). Exact Papers in Compilation (EPiC), 6(3), 29–37. https://doi.org/10.32764/epic.v6i3.1190