Nilai-nilai Islam dalam Tokoh Pewayangan
Nilai-nilai, Islam, Wayang
Abstract
Berbicara tentang dakwah, setiap umat Islam mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran ajaran-ajaran Islam kepada sesama umat Islam lainnya, dengan misinya sebagai Rahmatan lil alamin. Wayang dinilai sebagai media dakwah Islam yang sukses di Indonesia. Pementasan wayang merupakan acara yang amat digemari masyarakat. Masyarakat menonton pementasan wayang berbondong-bondong setiap kali dipentaskan. Dalam hal esensi yang disampaikan dalam cerita-ceritanya tentunya disisipkan unsur-unsur moral ke-Islaman. Nama-nama tokoh pewayangan khas Jawa (Punakawan), seperti Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng pun berasal dari bahasa Arab. Setiap tokoh memiliki karakter tertentu, yang memiliki peran sebagai media penyampai syiar dan dakwah Islam pada zaman itu. Tema utama edisi ini secara khusus mengupas tentang nilai-nilai wayang dalam tokoh pewayangan
References
Hasyim, Umar. 1995. Sunan Kalijaga, Kudus: Menara.
Mahfud, Ali. Tt. Filsafat Dakwah, Jakarta: Ilmu Dakwah,
Mulyono, Sri. 1995. Simbol dan Mistikisme Dalam Wayang, Sebuah tinjauan Filosofi, Jakarta: Gunung Agung.
Sendono, Amir Merta. 1998. Sejarah Wayang Asal-usul dan Cirinya, Semarang: Dahara Prize.
Sumantri, Barnas dan Kanti Walujo, 1999. Hikmah Abadi, Nilai-nilai Tradisional Dalam Wayang, Pustaka Pelajar.
Syihata, Abdullah. 1986. Dakwah Islamiyah, Proyek pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan tinggi Agama /IAIN Di Jakarta Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
Walujo, Kanti. 2000. Dunia Wayang, Nilai Estetis, Sakralitas dan Ajaran Hidup, Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI ).
Walujo, Kanti. 2000. Dunia Wayang,Nilai Estetis, Sakralitas dan Ajaran Hidup, Yogyakarta : Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI ).
Zaidan, Abdul Karim. 1980. Dasar- Dasar (2) Ilmu Dakwah. Jakarta: Media Dakwah.
Zarkasi, Efendi 1984. Unsur-unsur Islam Dalam Pewayangan, Bandung: Al Ma’arif.