Potensi Mikoriza Indigenous Terhadap Serapan Unsur P (Fosfor) di Tanah Litosol Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril ) Varietas Anjasmoro

Authors

  • Yudhy Wardhani Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang
  • Anggi Indah Yuliana Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang
  • Mohammad Mishbahul Munir

DOI:

https://doi.org/10.32764/epic.v1i2.59

Keywords:

Mikoriza, Serapan P, Kandungan P total dan P tersedia

Abstract

Pemanfaatan Agens Hayati Mikoriza merupakan terobosan untuk meningkatkan serapan unsur P pada tanah Litosol pada tanaman kedelai di wilayah Kabupaten Jombang bagian utara. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian agens hayati Mikoriza pada tanah Litosol terhadap serapan P dan pertumuhan tanaman kedelai varietas Anjasmoro, serta untuk mengetahui dosis agens hayati Mikoriza yang paling baik dalam meningkatkan serapan P dan pertumuhan tanaman kedelai varietas Anjasmoro. 

Penelitian ini dilaksanakan di green house Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah pada bulan Mei sampai dengan Juli 2018. Merupakan percobaan tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang 4 kali. Dosis mikoriza (M) terdiri dari 4 taraf, yaitu: M0: Tanpa Mikoriza, M 2,5 : Mikoriza 2,5g, M 5,0 : Mikoriza 5,0g, M 7,5 : Mikoriza 7,5g. Hasil data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan dengan analisis ragam pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila analisis ragam berbeda nyata dan sangat berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) antar perlakuan dengan taraf kepercayaan 5%. Uji Serapan P dilakukan ketika usia tanaman mencapai 30 HST. Dari hasil uji analisis ragam, menunjukkan bahwa dosis pemberian Mikoriza adalah berbeda tidak nyata pada semua sifat tanaman dan serapan P. Hal ini menunjukkan bahwa tanah setelah inokulasi mikoriza memberikan pengaruh yang sama untuk semua dosis. Unsur P yang diserap tanaman dalam bentuk H2PO4- dan HPO42- pengaruhnya sama pada pertumbuhan tanaman. Dari Uji tanah sebelum di berikan Mikoriza kandungan P tersesia tidak ada tetapi setelah diberikan Mikoriza kandungan P tersedia menjadi ada.

Author Biography

Mohammad Mishbahul Munir

Mahasiswa Agroekoteknologi

Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

References

Deptan, 2008. Produktifitas kedelai varietas Anjasmoro melalui pendekatan PTT pada lahan sub optimal di provinsi Jambi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.
Baity, S., Purnomo, J. Dan Triyono, S.D., 2015. Budidaya oerganik kedelai pada sistem agroforestri menggunakan pupuk hayati. Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 1, Hal 7-12.
Lewennusa, Aswita. 2009. Pengaruh mikoriza dan bio organik terhadap pertumbuhan bibit cananga odorata (Lamk) Hook. Fet & Thoms. Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB.
Adie M. M., dan Krisnawati, A., 2005. Biologi tanaman kedelai. Balai Penelitian Tanaman kacang-Kacangan dan Umbi-umbian, malang.
Ansiga, R.E., 2017. Eksplorasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada rizosfir hijauan pakan. Jurnal Zootek (“Zootek Journal”) Vol. 37 No. 1: 167-178.
Rohmah, E.A., dan Triono, S.B., 2016. Analisis pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas grobogan pada kondisi cekaman genangan. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol. 5, No. 2, (2016) 2337-3520.
Nasution, T. H., Rosmayati, dan Yusuf, H., 2013. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max L. Merril) yang di beri fungi mikoriza arbuskular (MFA) pada tanah salin. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol. 2, No.1:421-427.
Brundrett, 2004. Dalam Sari, S., Any, K., dan Wiwik, I., 2017. Identifikasi fungi mikoriza arbuskular (FMA) tanaman leguminosa secara mikroskopis pada lahan olah tanah konservasi musim tanam ke 29. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 17 (1): 40-49.
Sari, S., Any, K., dan Wiwik, I., 2017. Identifikasi fungi mikoriza arbuskular (FMA) tanaman leguminosa secara mikroskopis pada lahan olah tanah konservasi musim tanam ke 29. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 17 (1): 40-49.
Darmawijaya, 1997. Kajian penggunaan pupuk organik dan jenis pupuk N terhadap kada tanah, serapan N dan hasil tanaman sawi (Brasicca juncea L.) pada tanah litosol gemolong. Skripsi hal: 14-15, 1997.
Imas et al, 1989. Dalam Bustari, B. Pemanfaatan cendawan mikoriza vesikular arbuskular (CMA) dalam pembibitan tanaman kopi (coffea robusta L.) pada ultisol. Jurnal embrio (2) (1) (26-31) 2009.
Poteri, A. E., Nurmiyati, Y., dan Agustiansyah, 2014. Pengaruh aplikasi fosfor dan silika terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). Jurnal Agrotek tropika. Vol. 2, No. 2: 241-245, 2014.
Suyono D, Aisyah, dan Citraresmini A., 2010. Komposisi kandungan fosfor pada tanaman padi sawah (oryza sativa l.) berasal dari pupuk p dan bahan organik. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, Vol. 12, No. 3:126-135.
Simanungkalit, R.D.M., D.A. Suriadikarta, R. Saraswati., D. Setyorini., dan W. Hartatik. 2006. Pupuk organik dan pupuk hayati. Balai besar litbang sumber daya lahan pertanian, Bogor.
Fatma, D. 2016. Tanah Litosol: Karakteristik fisik dan pemanfaatannya. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-litosol,2016.
Yuwono N.W., 2009. Memangun Kesuburan Tanah di Lahan Marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 9 No. 2: 137-141.

Karnilawati, Sufardi, dan Syakur, 2013. Phosfat tersedia, serapannya serta pertumbuhan jagung (Zea mays L) akibat amelioran dan mikoriza pada andisol. Jurnal manajemen Sumberdaya Lahan. Vo. 2, No. 3, Hal: 231-239.
Yuwono, N.W. 2004.Kesuburan tanah. Gajah Mada University press. Yogyakarta.

Downloads

Published

2019-05-18

How to Cite

Wardhani, Y., Yuliana, A. I., & Munir, M. M. (2019). Potensi Mikoriza Indigenous Terhadap Serapan Unsur P (Fosfor) di Tanah Litosol Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril ) Varietas Anjasmoro. Exact Papers in Compilation (EPiC), 1(2), 83–86. https://doi.org/10.32764/epic.v1i2.59

Issue

Section

Articles