Komposisi Media Tanam dan Interval Penyiraman POC Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun Pada Sistem Vertikultur

Authors

  • Anggi Indah Yuliana Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
  • Mohamad Nasirudin Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

DOI:

https://doi.org/10.32764/epic.v1i3.147

Keywords:

vertikultur, bawang daun, media tanam, interval penyiraman POC

Abstract

Sebuah penelitian lapang disusun untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan interval penyiraman pupuk organic cair terhadap pertumbuhan tanaman bawang daun yang dibudidayakan dalam sistem vertikultur. Penelitian ini merupakan percobaan Faktorial disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah Komposisi Media Tanam dengan 8 taraf yaitu : M1 (Tanah); M2 (Kompos); M3 (Arang Sekam); M4 (Tanah + Kompos (1:1)); M5 (Tanah + Arang sekam (1:1)); M6 (Kompos + Arang sekam (1:1)); M7 (Tanah + Kompos + Arang sekam (1:1:1)); dan M8 (Tanah + Kompos + Arang sekam (2:1:1)). Faktor kedua adalah interval penyiraman pupuk organik cair dengan 2 taraf yaitu: O1 (interval 4 hari) dan O2 (interval 7 hari). Dari kedua faktor perlakuan tersebut, diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan secara non distruktif yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan pada umur 15, 30, dan 45 hst. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggu-nakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan media tanam berbahan arang sekam pada perlakuan M3 (arang sekam), M5 (tanah + arang sekam (1:1)), M7 (tanah + kompos + arang sekam (1:1:1)) dan M8 (tanah + kompos + arang sekam (2:1:1)) baik pada interval penyiraman 4 dan 7 hst mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang daun yang dibudidayakan secara vertikultur. Penggunaan media tanam kompos pada interval penyiraman POC 4 hari menghasilkan jumlah anakan yang paling rendah pada umur pengamatan 15 hst.

References

Desiliyarni, Temmy., Yuni Astuti, Joesi Endah H. 2003. Vertikultur: Teknik Bertanam di Lahan Sempit. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Eviati dan Sulaeman. 2009. Petunjuk Teknis Edisi 2 : Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, Dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Gusmailina, Sri Komarayati dan Gustan Pari. 2015. Membangun Kesuburan Lahan dengan Arang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.
Hernita, D., R. Poerwanto, A.D. Susila, dan S. Anwar. 2012. Penentuan Status Hara Nitrogen pada Bibit Duku. Jurnal Hortikultura 22(1): 29-36.
Liferdi L.dan Cahyo Saparinto. 2016. Vertikultur Tanaman Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pancapalaga W, 2011. Pengaruh Rasio Penggunaan Limbah ternak dan Hijauan terhadap Kualitas Pupuk Cair. Gamma 7 (1): 61-68.
Prihmantoro, H. 2003. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2018. Statistik Lahan Pertanian Tahun 2013-2017. Sekretariat Jenderal – Kementerian Pertanian. Jakarta

Downloads

Published

2019-08-31

How to Cite

Yuliana, A. I., & Nasirudin, M. (2019). Komposisi Media Tanam dan Interval Penyiraman POC Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun Pada Sistem Vertikultur. Exact Papers in Compilation (EPiC), 1(3), 129–136. https://doi.org/10.32764/epic.v1i3.147